DALAM penggunaan waktu, sebagaimana kita temukan dalam
surat al-Ashr 1-3, semua manusia itu merugi, kecuali empat golongan: Orang yang
beriman (aamanu), melakukan amal saleh (amilusshalihat), menasihati dalam kebenaran (tawashau bilhaq) dan
menasihati dalam kesabaran (tawashau bisshabr).
Apakah kita termasuk dari empat golongan ini?
Dalam
melihat sebuah kesempatan dalam hidup ini, manusia terbagi dalam tiga kelompok.
Dalam pepatah Mandarin dikatakan:
“Orang yang lemah,
menunggu kesempatan. Orang yang kuat,
menciptakan kesempatan. Orang yang
cerdik/bijak memanfaatkan kesempatan.”
Tipe pertama,
bagi orang lemah, bila kesempatan belum datang, dia akan menunggu dan menunggu
sampai kesempatan itu datang, Bila ditunggu kesempatan belum juga datang, dia
berpikir, yah, ini memang nasibku. Tipe kedua, bagi orang kuat, bila
kesempatan belum datang, dia akan menggunakan berbagai macam cara, kreatifitas,
koneksitas, dan segenap kemampuannya untuk menciptakan kesempatan itu datang
padanya. Tipe ketiga, bagi
orang cerdik/bijak, dia akan memanfaatkan kesempatan karena dia menyadari
kesempatan adalah sesuatu yang berharga, belum tentu kesempatan itu datang
untuk kedua kali.
Memang pada
kondisi tertentu, kadang munculnya kesempatan itu butuh pematangan waktu. Kita
perlu menunggu sesaat, tetapi bukan dengan sikap yang pasif, sebaliknya, kita
menunggu kesempatan itu dengan sikap waspada, pro-aktif dan penuh kesiapan.
Seperti
sikap seekor kucing yang akan menangkap tikus, kucing bisa dengan sabar,
waspada, penuh kesiapan menunggu kesempatan tikus keluar dari lubang
persembunyiannya. Begitu tikus keluar, kucing akan segera menyergap mangsanya. Keberhasilan kucing melumpuhkan tikus adalah
serangkaian proses melakukan tiga hal di atas, yaitu kemampuan menunggu
kesempatan bukan secara pasif tetapi proaktif, penuh kesiapan. Begitu
kesempatan tercipta langsung dimanfaatkan.
Kesempatan
merupakan salah satu faktor yang harus dimiliki bagi siapa saja yang mau
mengembangkan diri. Tanpa kesempatan yang tersedia, tidak mungkin kita bisa
sukses. Oleh sebab itu bila kesempatan belum datang, kita harus berusaha
menciptakannya, bahkan di dalam kesulitan pun, jika kita punya keuletan untuk
berusaha terus menerus, suatu hari, kesempatan pasti akan datang.
Hal ini persis seperti kata
Albert Einstein, “In the Middle of Difficulty Lies Opportunities.” Dari
perkataan ahli fisika dunia itu bisa kita artikan sebagai, “Di dalam setiap
kesulitan terdapat kesempatan.” Ya, ada saja peluang di dalam kesempitan. Olehnya itu, dalam waktu yang terus berjalan, pastikan dengan segenap kreatifitas
kita manfaatkan kesempatan semaksimal mungkin, memperoleh kehidupan yang lebih
baik, lebih sukses, dan lebih berarti. []
No comments:
Post a Comment