Waktu itu musimnya Pesta Buku. Untungnya hidup di kota besar
adalah akses yang cepat, termasuk kita cepat dapat informasi dan fasilitasnya
relatif lengkap ketimbang di desa. "Ki, mau gak ke Book Fair?" tanya
saya. "Wah, tidaklah,
dunia saya bukan di situ." Saya langkahkan kaki saja. Beberapa ayunan, dia
bilang, "Hoi,,,Saya itu bukan kutu buku, saya kutu bantalll!"
Saya sempat mikir. Di dunia
ini memang ada juga ya tipe orang yang kutu bantal. Kutu Bantal yang
dimaksudkannya adalah orang yang suka sekali dengan bantal. Mungkin karena, dia
sangat tidak berdaya akibat tekanan—mengutip dari Arvan Pradiansyah—"gaya
gravitasi" bantal yang sangat kuat. Akhirnya, terkapar saja dia di
bantalnya, alias tidur, alias naum. Yang parah kalau keseringan tidur, ana-anak
pesantren biasa menggelari orang seperti itu dengan nama Abu Naum (Lelaki Tukang Tidur).
Jauh beberapa tahun, saya
punya teman, sebutlah Syarif. Rajin sekali beliau baca buku. Kalau
dia jalan, dia bawa buku. Ya, wajar juga sih karena ayahnya juga orang
terpelajar. Dari kebiasaan membaca dan membaca buku itu, kelak Syarif bisa
menyelesaikan pendidikan sarjana dan masternya di bidang ekonomi di salah satu
kampus di negeri asalnya lagu Kuch Kuch
Hota Hai, INDIA.
Orang yang jadi Kutu Bantal
dan Kutu Buka kelak akan menjadi seperti apa yang mereka biasakan. Kalau dia biasakan
untuk bermesraan dengan bantalnya, maka kelak di masa depan nanti minta ampuh
deh tubuhmu itu bisa membengkak, kamu akan GODE (gemuk—bahasa Maluku Utara).
Kalau sudah GODE seperti itu, bisa-bisa kamu sulit beraktivitas dengan baik
karena keinginannya selalu tidak jauh dari BANTAL.
Sedangkan mereka yang jadi Kutu Buku, di masa
depan akan menjadi orang yang tidak jauh dari dunia perbukuan. Mungkin dia akan
tamat kuliah dengan baik, atau dia jadi penulis buku, atau dia jadi penjual
buku. Seorang kawan saya (saya salut juga ama dia), dia lagi masuk program
doktor di salah satu kampus di Mesir. Wow! Dia dulunya biasa saja, cuma dia
orangnya baik-baik, tidak macam-macam, dan penghafal Al-Qur'an. Saya senang
sekali ketika dengar bahwa dia lagi masuk S3. Itu, karena dulunya dia memang
jadi Kutu Buku, bukan Kutu Bantal alias Abu
Naum atau Ummu Naum, perempuan tukang tidur. []