"Ibu
kita Kartini putri sejati
Putri
Indonesia harum namanya.."
KITA pasti sudah
hafal syair tentang Kartini ini. Kartini, disebut-sebagai katanya sebagai salah
seorang perempuan yang menginspirasi bagi orang Indonesia, maka oleh pemerintah
diberinya dia gelar Pahlawan. Tapi yang paling penting dari gelaran itu apakah
dia pahlawan atau bukan, adalah kata-kata "harum" dalam syair itu.
Kalau kita bertemu pejabat
atau kalangan eksekutif, biasanya aroma mereka harum. Parfum yang mereka
kenakan itu rasanya nggak biasa. Kita merasakan sentuhan yang berbeda dari yang
mungkin sebelumnya kita bergaul dengan orang-orang yang jarang menggunakan
parfum.
Para ulama juga biasanya harum
dari segi badaniah. Mereka menjaga keharuman tubuhnya agar dengan begitu
umatnya merasa dekat, dan tidak cepat bosan ketika berdiskusi, bertanya tentang
masalah-masalah keagamaan atau umat Islam.
Harum adalah salah satu ciri
dari seorang itu bertakwa. Rasul kita yang mulia mencontohkan kita agar
memperhatikan penampilan, walau tidak harus mahal. Termasuk dalam hal ini
adalah tubuh yang harum. Kalau kita bergaul dengan tukang minyak wangi maka
kita akan kecipratan minyak wangi, kalau kita bergaul dengan tukang besi maka
kita akan kecipratan bau besi ini. Ini berarti bahwa, kita perlu cari teman,
atau dalam kata lain, perlu cari parfum atau wewangian yang pas bagi diri kita.
Rasa harum akan membuat orang
betah bersama kita. Dalam banyak kasus, kita bisa menjadi tidak respek kepada
orang lain oleh karena mereka tidak berhasil menjaga tubuh mereka dari sesuatu
yang mengganggu kenyamanan orang lain. Walau orang itu cerdas bagaimanapun,
tapi kalau tidak harum, setidaknya kita kurang responsif terhadapnya. Harum
bukan berarti kita harus selalu menggunakan parfum akan tetapi kita berusaha
semaksimal mungkin menjaga tubuh kita dari seuatu bau yang mengganggu.
Tidak mutlak membeli parfum
sebenarnya, tapi dengan kebiasaan bersih mandi dua kali sehari atau lebih dari
itu, setidaknya itu cukup untuk menjaga keharuman tubuh kita. Tubuh yang harum
akan membuat kita lebih leluasa beraktivitas. Seperti yang kita saksikan di
iklan televisi, banyak orang yang tidak harum itu kemudian dijauhi oleh
rekannya. Olehnya itu, maka menjaga keharuman tubuh, tentunya juga ke depan
akan berimbas pada keharuman nama kita. []
No comments:
Post a Comment