Kata orang, belajar itu tidak mengenal usia. Tak peduli seseorang muda atau tua, mereka punya kesempatan untuk menimba ilmu.
Kupikir juga begitu.
Ketika membuat kembali laman ini, satu yang teringat di benakku adalah belajar. Ya, website adalah sarana untuk belajar. Untuk menggali segenap potensi dalam diri, kemudian kita curahkan dalam bentuk bebaris tulisan.
Saat ini saya tinggal di sebuah kota dimana saya harus belajar. Ya, harus belajar. Mengejar apa-apa yang saya terlambat--rasanya sih begitu--namun tetap mempertahankan apa-apa yang sudah diraih sebelumnya. Ini sepertinya petualangan, sekaligus ini juga belajar. *
Monday, June 22, 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Pahlawan Nasional untuk Profesor Rasyidi
Sebelum mengikuti rapat Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI Pusat, saya beruntung membuka WA dan menyempatkan hadir...


-
Sepanjang hidupnya, Professor Achmad Fedyani Saifuddin (1952-2018) telah menulis ratusan tulisan yang tersebar dalam buku, jurnal, artikel, ...
-
Dasar Pemikiran Sejak Indonesia merdeka, pembicaraan tentang manusia Indonesia umumnya berkisar terkait "manusia merdeka", &qu...
-
Pendahuluan Rumah Produktif Indonesia (RPI) adalah satu dari sekian organisasi yang saya dirikan ketika studi S3 di Departemen Antropologi...

No comments:
Post a Comment